Persebaran Flora dan Fauna di Dunia dan di Indonesia
A.Persebaran
Flora di Dunia
Pola persebaran flora di dunia dapat dipahami melalui bioma. Bioma
biasanya diklasifikasikan berdasarkan vegetasi yang dominan dalam suatu wilayah
regional yang luas. Ilmu yang mempelajari tentang persebaran flora dan fauna
disebut biogeografi dan ilmuwannya disebut biogeografer. Para biogeografer
mencari pola berdasarkan kondisi geografi untuk menemukan penjelasam terhadap
persebaran flora dan fauna di bumi. Pola tersebut bermula dari wilayah asal
suatu makhluk hidup hingga bagaimana dan kapan mereka bermigrasi dan menyebar.
Pelopor yang mempelajari bagaimana makhluk hidup tersebar di suatu
bentang alam adalah seorang ilmuwan Amerika, Clinton Hart Merriam. Beliau dalam
tulisannya “Laws of Temperature Control of the Gepgraphic Distribution of
Terrestrial Animals and Plants” mengatakan bahwa hewan dan tumbuhan
didistribusikan dalam sabuk sirkumpolar yang batas-batasnya mengikuti garis
suhu yang sama dan bukan garis lintang sejajar. Merriam mengenal tujuh zona
kehidupan dari yang tertinggi hingga terendah yang dibagi berdasarkan posisi lintang. Ketujuh zona kehidupan itu
adalah Alpine, Timberline, Hudsonian,
Canadian, Upper Sonoran, dan Lower Sonoran.
Saat ini para biogeografer
mengenali sejumlah parameter,
seperti kondisi iklim (suhu dan curah hujan), tanah, dan kondisi
geologi, yang membuat komunitas bervariasi dan dapat dikategorikan dalam
beberapa zona vegetatif. Persebaran vegetasi menurut suhu udara
direpresentasikan oleh ketinggian tempat dan garis posisi garis lintang.
Meskipun tidak adaklasifikasi tunggal zona vegetatif yang disetujui oleh semua
biogeografer dan ahli ekologi, ada variasi zona yang diakui oleh kebanyakan
ahli. Beberapa zona itu adalah sebagai berikut.
1.
Tundra Alpin dan Arktika
Zona
vegetatif ini ditemukan di ketinggian
dan garis lintang tertinggi. Komunitas ini terdiri dari lumut, rumput,
semak-semak rendah, dan tanpa pepohonan. Tundra arktika merupakan tundra di
wilayah Kutub Utara. Tundra kutub juga ditemukan di belahan bumi slatan, namu
jauh lebih sedikit.perbedaan uatama di daerah kutub belahan bumi selatan adalah
adanya kontinental Antartika. Sementara itu, tundra alpin ditemukan di gunung
yang cukup tinggi sehingga pertumbuhan hutan terbatas karena kondisi terlalu
dingin atau kekuatan angin yang terlalu tinggi. Di Indonesia daerah tundra
alpin dapat ditemukan di sekitar puncak Pegunungan Jayawijaya di Papua. Tundra alpin dan tundra
arktika sering dianggap zona yang berbeda karena tanaman tundra arktika
mendukung berbagai spesies hewan yang bermigrasi dan secara ekologis lebih
kompleks.
Tundra
memiliki musim dingin tanpa matahari yang bisa berlangsung selama sembilan
bulan. Matahari hanya bersinar singkat sehingga tumbuhan yang mampu hidup hanya
tumbuhan yang memiliki memiliki masa perkembangan yang singkat, seperti
tumbuhan berbiji pendek. Bioma tundra tidak lagi dapat ditumbuhi oleh
pohon-pohon yang tinggi. Di daerah tundra juga dapat ditemukan lumut, terutama
sphagnum (lumut daun) dan lichenes (lumut kerak).
Gambar Tundra Alpin dan Arktika
Tumbuhan
di daerah tundra mampu beradaptasi dengan keadaan dingin. Itulah sebabnya tumbuhan
itu tetap hidup meskipun dalam keadaan beku. Hewan yag hidup di tundra
mempunyai bulu atau rambut yang tebal. Contohnya beruang kutub, kelinci kutub,
singa laut, anjing laut, dan penguin.
Taiga
atau hutan boreal terdiri dari beberapa jenis pohon konifera (berdaun jarum)
dan pinus seperti pohon spruce (Genus picea) yang mirip dengan
cemara, alder (Alnus), birch (Betula), cemara juniper (Juniperus).
Daerah taiga dicirikan dengan musim dingin yang sangat panjang dan musim panas
yang singkat. Pada saat musim dingin air berubah menjadi es dan tumbuhan yang
dapat bertahan hidup hanya sedikit. Bioma taiga umumnya masih memiliki hutan
pinus berdaun seperti jarum.
Gambar Hutan Taiga
Hutan
boreal terbentang luas dibelahan bumi utara seperti di Siberia Utara, Rusia,
Kanada tengah, dan Jepang bagian utara. Hutan boreal juga membentang di
sepanjang pegunungan seperti Sierra
Nevada di garis lintang bawah. Hutan taiga di Indonesia dapat ditemui berupa
hutan pinus seperti yang ada di daerah Kabupaten Malang yaitu Hutan Pinus
Semeru (HPS), di daerah Imogiri Yogyakarta dan di Kintamani Bali. Hutan boreal
juga biasa diselimuti salju tebal yang
tetap ada sampai musim panas. Hewan yang terdapat di daerah taiga antara lain
rusa, beruang hutan, dan ajak.
3. Hutan Gugur Beriklim Sedang
Hutan
jenis ini ditemukan di wilayah pesisir yang memiiki iklim sejuk dan curah hujan
sedang. Iklim daerah ini dicirikan memiliki musim kering yang panjang antara
4-6 bulan, kemudian diikuti oleh musim hujan lebat dengan curah hujan tahunan
1000-4000 m. Kawasan hutan gugur beriklim sedang terutama ditemukan di Eropa
Barat, Tiongkok timur laut, Korea Selatan, Jepang, Amerika Serikat bagian timur
laut, Cile selatan, dan Selandia Baru. Pepohonannya umumnya memiliki batang
tebal dan daun lebar. Jarak antar poho tidak terlalu rapat dan jumlah
spesiesnya hanya sekitar 10-20 spesies.
Gambar hutan gugur
Pohon-pohonnya
menggugurkan daun di musim gugur dan tetap tidak berdaun sepanjang musim
dingin. Selama musim semi, daun baru bertunas. Pohon yang ada mengalami
pertumbuhan yang cepat selama musim panas. Hewan di daerah ini anatar lain
beruang, rusa, rakun, tupai, rubah, dan burung pelatuk. Di Indonesia dapat
ditemui hutan gugur seperti di sebagia Sulawesi, dan beberapa di Maluku Utara,
Nusa Tenggara, dan Jawa Timur.
Hutan
selalu hijau subtropis (subtropical evergreen forest) atau hutan hujan
iklim sedang (temperature rainforest) ditemukan di daerah iklim subtropis
lembap dengan musim dingin ringan dan curah hujan yang cukup sepanjang tahun.
Jumlah spesies di hutan ini lebih sedikit dibandingkan hutan hujan tropis. Tinggi
pohonnya lebih rendah, daunnya relatif lebih kecil dan kasar, dan bentuk
kanopinya kurang padat.
Hutan
selalu hijau subtropis dapat ditemukan di bagian tenggara Amerika Serikat,
Tiongkok selatan dan Jepang selatan. Laurel, Magnolia, dan ek adalah spesies
penting hutan ini. Sebagian besar kawasan hutan ini sudah dijadikn sebagi lahan
pertanian.
5. Padang Rumput Beriklim Sedang
Padang
rumput ini hanya ditumbuhi rerumputan karena memiliki musim hujan yang singkat. Padang rumput ini
di Rusia disebut dengan veldt, sedangkan di Amerika Utara sebutannya
adalah prairie. Zona vegetatif yang mencakup padang rumput tiggi dan
padang rumput pendek adalah di Amerika Utara, stepa Asia Tengah, dan Pampas
Argentina.
Padang
rumput beriklim sedang terdiri dari rumput dan tanaman bukan kayu. Hewan di
daerah padang rumput antara lain zebra Afrika, Kanguru Australia, dan bison
Amerika.
6. Gurun dan Semigurun
Gurun
dan semigurun adalah hamparan padang pasir yang ditandai dengan rata-rata
jumlah curah hujan tahunan yang jauh lebih kecil daripada tingkat penguapan
massa air ke atmosfer. Gurun dapat ditemukan di dalam 10˚- 30˚ Lintang Utara
dan Lintang Selatan.
Contoh
gurun antara lain Gurun Sahara di Afrika, Gurun Gobi di Asia, dan Gurun
Kalahari di Australia.
Gambar Gurun Sahara
Perbedaan
suhu di gurun pada siang hari dan malam sangat ekstrem. Siang hari suhu bisa
mencapai 40˚- 45˚C, sedangkan pada malam hari mencapai -40˚C. Tumbuhan yang
dapat hidup di gurun yaitu tumbuhan yang berdaun kecil seperti duri ataupun
tidak berdaun. Akar dari tumbuhan ini sangat panjang sehingga dapat mengambil
air dari tempat yang lebih dalam. Contohnya yaitu kaktus, semak-semak, dan
perdu. Hewan yang ada di gurun yaitu unta, ular, hewan pengerat, dan kadal.
7. Hutan Gugur Tropis
Hutan
jenis ini juga dikenal sebagai hutan tropis kering. Hutan ini ditemukan di 15˚-
20˚C Lintang Utara atau Lintang Selatan atau di pinggiran bioma hutan hujan
tropis. Hutan gugur tropis ada di daerah dengan curah hujan sedang. Curah hujan
musim kering di hutan ini kurang dari 3 cm. Kawasan hutan gugur tropis terluas
adalah hutan monsun di Asia Selatan dan Tenggara, India, negara-negara
Himalaya, dang Bangladesh yang membentang sampai ke Burma, Thailand, Laos,
Kamboja dan Vietnam. Hutan jenis ini memiliki pohon kanopi yang tingginya bisa
mencapai 20-25 meter. Lebih dari dua pertiga pohon di hutan gugur tropis menggugurkan
daunnya. Sementara itu, sebagian besar pohon di lapisan bawah merupakan pohon yang daunnya selalu hijau. Tinggi pohonnya bisa mencapai 3-10 meter.
Pohon-pohon itu antara lain bambu dan palem serta kacang-kacangan. Di hutan ini
hanya ada sedikit liana, epifit, dan spesies herba (termasuk rumput).
Hewan-hewan yang ada di hutan ini antara lain singa, harimau, babi, rusa, dan
gajah.
Padang
rumput ini disebut juga sabana. Sabana memiliki jenis tumbuhan yang tahan
terhadap kelembapa rendah. Intensitas hujan yang konsisten sepanjang tahun
menyebabkan sabana memiliki rumput-rumput tinggi yang diselingi semak belukar
dan pohon-pohon tinggi. Padang rumput tropis menerima curah hujan lebih banyak
dibandingkan padang rumput iklim sedang. Sabana tropis adalah salah satu bioma
yang terbesar di dunia. Sabana tropis memiliki dua musim yaitu musim panas yang
basah dan musim dingin yang kering. Perbedaan iklim, frekuensi kebakaran hutan,
dan hewan buas yang relatif banyak menjadi ciri khas zona ini. Hewan yang hidup
di daerah ini antara lain rusa, kijang, kerbau, antelop, jerapah, gajah, singa,
cheetah, dan macan tutul.
Gambar Sabana
Sabana
banyak ditemukan di Afrika, Australia, Amerika Selatan, sebagian India, dan
sebagian kecil wilayah Indonesia, seperti di Nusa Tenggara, Ppaua bagian
tenggara dan Jawa Timur.
9. Hutan Hujan Tropis
Hutan
Hujan Tropis terdapat di daerah dengan suhu relatif stabil sepanjang tahun dan
curah hujan melimpah. Hutan hujan tropis memiliki tingkat kelembapan yang
tinggi. Suhu rata-rata sepanjang hari adalah 25˚C. Spesies hutan hujan tropis
cukup kaya dan biomassanya sangat produktif. Hutan hujan tropis anatara lain
terdaat di Indonesia, Australia bagian utara, Papua bagian timur, Afrika
Tengah, dan Amerika Tengah. Spesies tumbuhan di hutan hujan tropis sangat
banyak dengan poho utama yang memiliki ketinggian 20-40 meter, berdaun lebat
dan membentuk kanopi yang luas sehingga hutannya menjadi gelap. Tumbuhan khas
hutan ini yaitu jenis liana, seperti rotan dan jenis epifit seperti anggrek.
Hewan-hean di hutan hujan tropis antara lain babi hutan, kera, burung, kucing
hutan, dan bajing.
Gambar hutan hujan tropis
B. Persebaran Fauna di Dunia.
Persebaran
fauna di dunia dibedakan menjadi enam zona yaitu zona nearktik, neotropik,
austalis, oriental, paleartik, dan etiopian.
1. Zona Nearktik
Zona nearktik
membentang dari Arktika di utara Kanada ke dataran tinggi Meksiko tengah,
termasuk Greenland. Zona ini dipisahkan dari paleartik oleh Selat Bering dan
dari neotropik oleh zona transiis Meksiko-Amerika Tengah. Zona nearktik utara
terdiri dari tundra, dan taiga, dengan hutan gugur beriklimsedang di tenggara,
padang rumput di wilayah selatan-tengah, dan gurun di barat daya. Di zona
terdapat relatif sedikit keluarga mamalia. Hanya ada dua keluarga hewan endemik
yakni berang-berang gunung (Aplodontidae) dan kijang tanduk bercabang (Antilocapricae).
Selain kedua hewan ini ada juga kuda, unta, mamut, mastodon, kungkang, kucing
bertaring, beruang raksasa bermuka pendek, antelop bertanduk cabang tiga dan
cheetah.
Zona nearktik
dibagi menjadi empat bioregion yaitu dataran Kanada, bagian timur Amerika
Utara, bagian barat Amerika Utara, dan Meksiko bagian utara. Sekitar 70 tahun
yang lalu, zona nearktik terisolasi karena sudah terpisah dari Benua Laurasia namun belum berhubungan dengan
zona paleartik di selatan.
Gambar hewan zona Nearktik
Zona
neotropik terbentang dari Meksiko tengah hingga Amerik Selatan. Di batas utara,
wilayah ini terisolasi oleh lautan. Zona neotropik dibatasi oleh kesamaan flora
dan fauna. Walaupun berada cukup dekat, flora dan fauna zona neotropik tidak
sama dengan zona nearktik karena sejarah tektonik yang berbeda. Tanah Genting
Panama yang menyambungkan Amerika Utara
dan Amerika Selatan baru terbentuk sekitar 3 miliar tahun yang lalu.
Zona
neotropik memiliki banyak keluarga mamalia dan banyak di antaranya endemik. Sebagian
besar keanekaragamn spesies terkonsentrasi di Hutan Hujan Amazon, sabana, atau
hutan semak tropis. Di sebelah selatan, zona neotropik didominasi oleh padang
rumput dan padang pasir, dan di sepanjang pinggiran barat oleh pegunungan yang
terhubung dengan Pegunungan Andes. Zona neotropik memiliki 27 keluarga hewan
endemik yaitu jenis kera, tikus, kelelawar, dan armadilo.
Gambar hewan zona Neotropik
3. Zona Australis
Zona Autralis
meliputi Australia dan Papua Nugini serta beberapa kepulauan di Indonesia Timur
seperti Kepulauan Maluku, Lombok, dan Nusa Tenggara, serta beberapa kepulauan
di daerah Pasifik. Di barat laut zona ini dibatasi oleh garis Wallacea yang
lainnya dibatasi oleh lautan. Sebagian
besar Australia adalah gurun pasir, namun wilayah pesisir menunjukan beragam
bioma, seperti hutan tropis di utara, hutan gugur beriklim sedang di tenggara,
semak-semak belukar di selatan, dan hutan hujan ikim sedang di Tasmania timur.
Zona autralis adalah zona biogeografi dengan kesamaan sejarah evolusi dan
geologi serta flora dan fauna yang unik. Hal ini disebabkan zona australis
terisolasi oleh laut sejak lebih dari 85 juta tahun yang lalu.
Australia
adalah wilayah fauna yang paling terpencil. Rute pertukaran mamalia Australia
hanya melalui Wallacea. Di zona asutralis ada 19 keluarga endemik. Beberapa
diantaranya yaitu landak mini, platipus,
hewan marsupial, serigala
Tasmania, bandikut, posum, kuskus, kanguru, koala dan wombat.
Gambar
hewan zona Australis
Zona
Oriental
Zona
oriental membentang dari Asia Selatan, Asia Tenggara, hingga bagian selatan
Asia Timur. Zona ini terdiri dari Subbenua India, Asia Tenggara, dan bagian
dari Kepulauan Nusantara (Malay Archipelago) yang berada di utara dan
barat garis Wallacea. Zona ini diisolasi dari zona paleartik oleh gurun pasir
dan pegunungan, dan dari zona australis oleh zona transisi Wallacea. Zoa ini
dibagi menjadi tiga bioregion yaitu Subbenua India, daerah Indochina serta
Paparan Sunda dan Filipina.
Sebagian
besar zona oriental adalah hutan tropis. Keanekaragaman mamalia di zona ini
cukup tinggi, namun hanya ada lima keluarga hewan endemik. Kelimanya adalah
tupai, kelelawar hidung babi, tarsius, kubung (cobego atau flying
lemur), dan siamang. Selain hewan endemik ini juga terdapat hewan lain
seperti harimau, badak bercula satu, gajah, macan tutul, beruang madu, dan babi
hutan. Keragaman hewan di zona ini cukup tinggi namun hewan endemiknya sedikit.
Hal ini dikarenakan zona ini merupakan persimpangan tropis antara daerah paleartik,
etiopian, dan australis.
Gambar hewan zona Oriental
Zona paleratik
merupakan daerah fauna terbesar. Zona ini mencakup Eropa, Rusia, Asia Tengah,
Tiongkok utara, hingga Maroko di Afrika. Zona ini terpisah dari zona etiopian
di sebelah selatan oleh padang pasir. Zona ini terpisah dari zona oriental di
tenggara oleh Pegunungan Himalaya. Zona ini terpisah dari zona nearktik di sebelah
barat oleh selat Bering. Zona paleratik terbagi menjadi daerah Euro-Siberia,
Cekungan Mediterania, Gurun Sahara dan Arab, Asia Barat dan Tengah, AsiaTimur,
dan beberapa badan air tawar yang besar.
Taiga
yang terbentang dari timur ke barat dan berpusat di 60˚LU mendominasi zona
paleartik. Di bagian utara ada tundra dan di bagian barat daya ada stepa
Mongolia. Di Eropa sendiri, ada hutan gugur dan semka belukar. Ada dua keluarga
mamalia endemik di zona ini, yakni tikus mondok buta Spalacidae dan tikus
selevin. Keanekaragaman spesies terpusat di daerah yang hangat dan basah di
tenggara dan barat daya. Fauna mamalia palearktik mewakili campuran elemen nearktik,
etiopian, dan oriental. Contohnya lynx, landak, macan tutul salju, rusa kutub,
panda, serigala, dan bison. Zona
paleartik memiliki kesamaan dengan zona nearktik, terutama di bagian utara
dimana terdapat banyak kesamaan hewan, seperti serigala, kelinci, dan karibu.
Kesamaan ini diakibatkan adanya daratan yang menghubungkan Siberia dan Alaska
yang diduga tenggelam pada 10 rbu tahun yang lalu.
Gambar hewan zona Palearktik
Zona
etiopian mencakup Madagaskar dan sub-Sahara Afrika. Sahara dan Timur Tengah
membentuk zona transisi antara daerah etiopian dan paleartik selatan.
Sub-Sahara Afrika termasuk pita dari hutan hujan tropis berpusat di
khatulistiwa dan membentang sepanjang Teluk Guinea dan utara ke Sungai Senegal.
Hutan hujan diapit oleh pdang sabana luas yang meliputi daerah lintang
pertengahan, dan sebagian besar barat daya Afrika adalah gurun. Madagaskar
memiliki hutan hujan disepanjang pantai timur dan sabana di barat. Keduanya
sejajar dengan dataran tinggi yang berada di tengah.
Zona
etiopian memiliki variasi vertebrata terbanyak dibandingkan zona lainnya.
Keragaman mamalia mungkin disebabkan adanya iklim yang hangat. Ada 15 keluarga
hewan endeik di zona ini. Beberapa di antaranya yaitu jerapah, kuda nil,
aardvark, tenrec, kelelawar, lemur, tupai ekor bersisik, tikus, dan
kelinci.zona etiopian dipisahkan oleh Gurun Sahara, namun begitu banyak hewan
mamalia di zona etiopian juga ditemukan di zona oriental dan paleartik.
Gambar
hewan zona Etiopian
Persebaran
Flora Fauna di Indonesia
Wilayah
Indonesia memiliki kekayaan flora dan fauna yang sangat beragam. Hal ini karena
wilayah Indonesia mempunyai curah hujan yang tinggi, suhu yang bervariasi,
tanah yang subur, dan relief yang bervariasi. Indonesia yag terletak di daerah
topis mempunyai hutan tropis sangat luas dan menduduki urutan terluas ke dua di
dunia setelah hutan tropis Amazon. Pada hutan tropis terdapat tumbuhan yang
sangat beragam, begitu juga dengan hewan yang hidup di hutan tropis.
Indonesia
merupakan negara kepulauan dengan
masing-masing pulau memiliki kondisi
yang khas dn memungkinkan tumbuhan maupun hewan berkembang biak sesuai kondisi
fisik daerah. Selain itu Indonesia terletak di
antara dua benua, maka Indonesia berada di antara dua kawasan
biogeografi yaitu Oriental dan (Asia) dan Australis (Australia). Dengan
demikian terjadi pertemuan jenis. Tumbuhan dan hewan dari dua wilayah tersebut.
Hal inilah yang menyebabkan tumbuhan dan hewan di Indonesia sangat beragam.
A.Persebaran
Flora di Indonesia
Hutan
hujan tropis tersebar di Pulau Kalimantan, Sulawesi, Sumata, dan Papua.
Ciri-ciri hutan hujan tropis yaitu:
a) Jenis
tumbuhan sangat banyak (heterogen) dan komunitasnya sangat kompleks.
b) Flora
tumbuh subur, tinggi, dan banyak cabang dengan daun lebat sehingga membentuk
kanopi, berdaun lebar dan selalu menghijau.
c) Terdapat
banyak pohon-pohon besar, tanaman merambat berkayu, dan epifit.
d) Kaya
akan berbagai jenis hean avertebrata dan vertebrata.
e) Akibat
adanya kanopi terbentuk iklim mikro di
dalam hutan dan iklim makro di luar hutan.
Hutan
musim tropis terdapat di daerah yang beriklim tropis dengan periode musim hujan
dan kemarau jelas. Pada musim kemarau pohon-pohon menggugurkan daunnya. Hutan
ini terdiri atas satu jenis tumbuhan (homogen) seperti poho jati, hutan musim
tropis terdapat di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara.
Hutan
mangrove tumbuh di daerah pantai. Hutan ini tersebar di Pantai Utara Pulau
Jawa, Pantai Papua, Pantai Sumatra bagian timur, Pantai Kalimantan Barat, dan
Pantai Kalimantan Selatan.
Padang
rumput di Indonesia terdapat di daerah yang bermusim kemarau panjang. Curah
hujan di daerah ini rendah. Di wilayah ini tumbuhan berupa rumput-rumputan
dengan diselingi pepohonan menahun. Padag rumput di Indonesia dapat dijumpai di
wilayah Nusa Tenggara.
B.Persebaran Fauna di Indonesia
Persebaran
fauna di Indonesia berhubungan dengan sejarah geologis kepulauan Indonesia
menurut sejarah, pulau-pulau di Indonesia bagain barat pada jaman es pernah
bersatu dengan Benu Asia dan pada bagian timur pernah bersatu dengan Benua
Australia. Secara geologis wilayah Indonesia dapat dikelompokkan menjadi tiga
yaitu:
1.
Paparan Sunda atau wilayah Indonesi bagian
barat, meliputi Pulau Sumatra, Jawa, Madura, Kalimantan, dan pulau-pulau kecil
di skeitarnya.
2. Paparan
Sahul atau wilayah Indonesia bagian timur, meliputi Pulau Papua dan pulau-pulau
kecil sekitarnya.
3. Wilayah
peralihan atau wilayah Indonesia bagian tengah, meliputi Pulau sulawesi dan
pulau-pulau kecil sekitarnya (Kepulauan Maluku dan Kepulauan Nusa Tenggara.
Seorang
ahli zoologi dari Jerman bernama Alfred Wallace membagi wilayah persebaran fauna di Indonesia dengan
satu garis. Garis tersebut merupakan garis pembagi yang menunjukkan adanya
kaitan jenis hewan dengan suatu wilayah. Garis it disebut garis Wallace. Garis
Wallace melewati laut yang sangat dalam sekali, yaitu antara Pulau Bali dan
Pulau Lombok dan antara Pulau Sulawesi dan Pulau Kalimantan. Garis Wallace
ditarik mulai dari Samudra Hindia melalui Selat Lombok, Laut Jawa, dan Selat
Makassar menuju Laut Sulawesi.
Ada pula
pendapat dari seorang ahli zoologi Belanda Jerman bernam Max Weber yang ikut
membagi wilayah persebaran fauan dengan suatu garis yaitu garis Weber.
Garis Weber membagi wilayah Indonesia dalam dua bagian, wilayah bagian barat
dan timur. Garis Weber ditarik mulai dari Samudera Hindia ke bagian timur dan
Pulau Timor (Laut Timor), Laut Banda, membelok ke bagian barat Pulau Buru (Laut
Buru), Laut Seram, menuju bagian barat Pulau Halmahera (Laut Maluku) dan
terakhir ke arah timur laut (Laut Filipina).
Berdasarakan
pembagian persebaran fauna oleh garis Wallace dan Weber maka fauna di Indonesia
dapat dikelompokkan menjadi tiga tipe fauna, yaitu sebagai berikut.
Gambar Peta persebaran fauna di Indonesia
Fauna Tipe Asiatis
Fauna
tipe Asiatis terdapat di wilayah Indonesia bagian barat yang meliputi Sumatra,
Jawa, Bali, Kalimantan, dan pulau-pulau kecil disekitarnya. Fauna tipe Asiatis
berupa hewan mamalia yang memiliki tubuh besar dan berbagai jenis kera. Hewan yang termasuk tipe
Asiatis antara lain yaitu gajah, harimau, badak, banteng, rusa, orang utan,
tapir, trenggiling dan macan.
Gambar hewan tipe asiatis
Fauna Tipe Australis
Fauna
tipe Australis terdapat di wilayah Indonesia bagian timur yang meliputi Papua,
Maluku, dan pulau-pulau kecil disekitarnya. Hewan mamalia yang termausk tipe
Australis bertubuh kecil. Burung-burung pada tipe ini memiliki ciri khas berupa
paruh bengkok dan bulu yang berwarna-warni seperti burung cendrawasih, kasuari,
dan burung kakak tua. Selain itu terdapat hewan berkantung seperti kanguru pohon,
tikus berkantung, dan musang berkantung.
Gambar hewan tipe australis
Fauna Tipe Peralihan
Fauna
tipe peralihan tersebar diantara wilayah Indonesia bagian timur dan barat yaitu
wilayah Sulawesi, Kepulauan Nusa Tenggara, dan pulau-pulau kecil disekitarnya.
Fauna ini mempunyai ciri khas khusus yang hanya terdapat di daerah tersebut,
dan tidak terdapat di daerah lain. Fauna di daerah ini merupakan peralihan dari
fauna tipe Asiatis dn Australis. Jenis hewan peralihan di wilayah ini antara
lain anoa, babi rusa, komodo, kuskus, burung maleo, dan bengkarung.
Gambar hewan tipe peralihan
DAFTAR RUJUKAN
Gunawan Totok, dkk. 2013. Fakta dan Konsep
Geografi untuk SMA XI. Bekasi. Ganeca Exact
Sindhu, Yasinto P. 2017. Geografi untuk SMA
Kelas XI. Jakarta. Erlangga
Wardiyatmoko. K. 2013. Geografi untuk SMA/MA
Kelas XI. Jakarta. Erlangga
Terima kasih! Jazaka/killahu khairan katsir. Sungguh bermanfaatπππππ
ReplyDeleteTerimakasih banyak materinya.. Sangat membantu dan bermanfaat π Semoga kakak diberi keberkahan..Aamiin
ReplyDelete